Dalam kamus cinta qt..

Memang cinta adalah persoalan 'selera' pribadi. Namun, bg seorg mukmin, 'selera' pribadi qt hrs pula digariskan dlm koridor" yg islami.
Mengganti 'selera' jahili dg 'selera' yg berlandaskan nafas islam.. Stop merokok, nongkrong, atw menghadiri acara" yg bernuansakan fun only..menggantinya dg tilawah, nasyid, riyadhoh, atw mghadiri majelis dzikir & ilmu..
Singkatnya, qt berusaha sekuat tenaga utk membingkai hari" qt dlm frame syar'i..

Tentunya tdk hny pd masalah" kebiasaan kecil sj, tp jg pd permasalahan besar..termasuk persoalan CINTA, yg bermuara pd pernikahan..

Tak ada kamusnya lg utk 'bermain mata', celingukan, tdk sabar lalu menyerah pd kondisi jahili spt dulu (pacaran..misalnya).

Dalam cinta, apalagi menuju pernikahan, kamus qt jelas.. "Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karuniaNya kepadamu, lalu (hati) kamu mjd puas" (Qs: adh-Dhuha : 5)

Krn nya, buat apa 'main mata'? Knp qt brsabar? Knp mesti menabrak smw aturan Allah? Qt sgt paham, Dialah yg Maha Tahu apa yg paling pantas diberikan kpd makhlukNya. Jika qt baik, maka pasangan qt (kelak) adalah karunia terindah yg pernah Allah berikan kpd qt. Bersamanya masing" qt akan menulis 'cerita hidup' & menghadirkan saksi hidup yaitu anak-cucu & peradaban besar yg tlh qt bangun. Tapi apabila qt mengawalinya dg cara yg buruk, mk tentu yg qt terima tdk berbeda dg apa yg tlh qt lakukan..

..advice 4 me..
Wallahu a'alam bish showwab..


created by :: vega